Contoh Puisi Ulang Tahun

Serenada 21

Duapuluhsatu

Duapuluhsatu tahun

Duaratuslimapuluhdua bulan

Seribusembilanpuluhdua pekan

Tujuhribuenamratustujuhpuluh hari

Seratusdelapanpuluhempatribudelapanpuluh jam

Sebelasjutaempatpuluhempatribudelapanratus menit

Enamratusenampuluhduajutadelappuluhdelapan detik

Guliran berlalu

?. tahun

??.. bulan

???…  pekan

????….     hari

?????…..    jam

?????? ……   menit

??????? …….   Detik

Guliran tersisa

****

Menyusuri lorong waktu

Menyusuri lorong waktu

Menatap kusam didinding TK

Kini berganti warni ceria

Menatap angsana kecil di halaman SD

Kini telang menjulang merindang

Menatap celah menelusup ketika terlambat di SMP

Kini tertutup pagar-benteng

Menatap lonceng biru, jantung pondok

Kini telah “karatan”

Aku terus menyusur lorong-lorong

Mengintip kepingan hati

Saat kebat-kebit, dug ser, entah oleh apa dan siapa

Saat wa-was, merunduk tajkim, disemprot bagian keamanan pondok

Banner Iklan Sariksa

Saat dada membuncah karena karya diapresiasi

Saat takut, galau, menyaksikan episode kematian

Darah-darah mengalir

Aku terus menyusur lorong

Terus menjauh  ….

Tiba-tiba aku menyaksikanku duduk manis satu meja bersama Bang Ikal dan Kang Abik

Menyaksikanku mendapat kalungan medali sebagai guru teladan

Menyaksikanku menatap senja  bersama si sendu menawan

Ah… ternyata aku terlampau jauh menyusur

Lihat lah diriku sekarang, masihlah seperti ini, sang pemimpi

Tapi Biarlah …..

semoga itu menjadi doa,

 sulur-sulur harapan yang menegaskan langkah

semoga..

****

Menjelang usia 21 tahun ini begitu special, betapa tidak daku “disuguhi” 159 puisi bertema “waktu, usia dan perjalanan hiduo manusia”. So thanks All ya.

Last but not least, terimakasih teruntuk setiap insanm yang telah menemani perjalanan hidup ini, telah membimbingku, langsung ataupun tidak. Alfu syukron.

Alhamdu wasyukru lillah, asholatu wassalamu ila habibina Sholallahu alaihi wasalam.

Puisi Ulang Tahun

Tinggalkan komentar