Contoh Puisi Lingkungan yang bersih

Contoh Puisi Lingkungan  yang bersih

Contoh Puisi Lingkungan Kota yang Bersih

Prito Windiarto

Bangunan menjulang tinggi

Seperti ingin menggapai langit

Kerlip indah di malam hari

Selayak ingin menandingi purnama dan dintang

Jalanan padat

Lautan manusia

Semua teratur

Beirama indah

Langkah berbegas penuh semangat

Meski megapolitan,

Kota ini begitu asri

Sampah tak berceceran

Ia rapi tersimpan

Mobil beremisi rendah

Melaju

Taat aturan

Menghormati pejalan kaki

Kota apakah ini

Sedemikian asri dengan taman kota

Yang indah, berseri

Sedemikian indah dengan rimbun pepohonan

Kota apakah ini

Orang parkir dengan tertib

Saling menghormati

Kota siapakah ini?

Cantik, indah, elegan

Contoh Puisi Lingkungan yang Kotor

Gunung Sampah

Prito Windiarto

Sampah meruah di kota ini

Di jalan-jalan, di gang, di halaman rumah

Di got, di sungai-sungai

Sampah menggunung

Menyeruak bau tak sedap

Sampah siapa saja

Sampah manusia yang tak lagi punya jiwa

Atau sampah orang yang mengaku punya hati nurani

Padahal tidak

Sampah menumpuk,

Menjadi sarang penyakit

Merusak mereka sendiri

Manusia-manusia yang tak lagi peduli

Apakah gunungan sampah ini kan dibiarkan?

Banner Iklan Sariksa

Ah, kalau iya, tunggu saja “kiamat” kan segera datang

Contoh Puisi Lingkungan Desa

Prito Windiarto

Aku mencintai desa ini

Permai

Damai

Udara sejuk

Pemandangan indah

Sawah-sawah tersusun rapi

Kelok sungai bak liukan naka

Jernih air

Rindang pohon

Diiringi nyanyian alam

Burung-burung, hewan-hewan

Matahari menyembul,

Menghangatkan desa

Menghangatkan warganya

Yang ramah

Menyapa dunia dengan senyuman

Kedamaian

Menuju sawang, kebun, ladang, dengan riang

Penuh kesyukuran

Penuh kepasrahan

Aku mencintai desa ini

Tempatku dilahirkan

Dibuai kasih sayang

Dibesarkan penuh cinta

Bersama simfoni alam

Yang mengalunkan

Desir kasih

Aku mencintai desa ini

Tempatku belajar pada alam

Tentang kuasaNya

Perihal hebatnya Sang Maha

Bintang, bulan, dan milyaran benda angkasa lainnya

Selayak mimpiku

Tinggi, megah,

Aku mencintai desa ini

Kalaupun aku pergi

Itu untuk sementara saja,

Esok lusa nanti

Aku berjanji

Akan kembali

Membangun desa ini

Tanpa menghancurkan nafasknya

Tanpa melumatkan degupannya

Karena cintaku pada desa ini

Cinta anak negeri yang sejati

Tinggalkan komentar